Jumat, 31 Agustus 2012

Bebas itu...






Saya sebenernya cenderung cuek dengan iklan yang ada di tv, engga pernah terlalu merhatiin, jadi kalau misalnya lagi nonton tv terus scenenya berganti iklan langsung deh saya cari chanel lain yang pas engga kebagian iklan.*hehe *

Tapi beberapa minggu ini, ada satu iklan yang cukup menarik perhatian saya. Setiap kali tuh iklan muncul, saya dengan setianya akan melototin tv plus pasang kuping lebar-lebar. Engga ada yang aneh-aneh banget sih ama iklannya. Cuma sebuah iklan simple yang kalau menurut saya memiliki banyak hal tersembunyi yang bisa ditafsirkan dengan berbagai macam makna (tergantung dari sudut pandang yang menonton).
Iklan yang saya maksud adalah sebuah iklan provider yang tengah menawarkan promo paket internet, dengan mengusung tema kebebasan. Dalam iklan ini ada beberapa kalimat si tokoh utama yang cukup menarik perhatian saya. Berikut ini petikannya:

BEBAS itu OMONG KOSONG :
Hidup ini cuma sekali, mumpung masih muda, kita BEBAS lakukan apa saja,
(heh..tertawa sinis) asal tidak sampai jam 10 malam
Katanya kita BEBAS berekspresi
(heh..tertawa sinis) selama rok masih di bawah lutut

Kalimat-kalimat di atas bagi saya sih menarik, karena kalimat-kalimat tadi memberikan gambaran pada saya tentang makna kebebasan dari sudut pandang yang berbeda dari yang selama ini saya yakini. Kalau saya pribadi sih menangkap kesan kalau si tokoh utama dalam iklan ini ingin memiliki sebuah kebebasan absolute, sehingga dia memandang sinis terhadap aturan-aturan yang baginya adalah pengekang kebebasannya.
Hmm.. tapi benarkan sebuah kebebasan bisa bernilai mutlak?

Seorang filosof terkenal, Karl Jaspers pernah berkata,
 “Freedom is never real as the liberty of individuals alone. Every man is free to the extent others are. Absolute independence is impossible. Where there is freedom it struggles with unfreedom, and if unfreedom were fully overcome through the elimination of all resistances freedom itself would cease”. (Kebebasan tidak pernah nyata sebagaimana kebebasan perorangan semata-mata. Setiap orang adalah bebas sejauh orang lain pun bebas pula. Kebebasan mutlak tidaklah mungkin. Di mana ada kebebasan selalu ada pertarungan dengan ketidakbebasan sepenuhnya diatasi dengan jalan meniadakan segala halangan-halangannya maka kebebasan itu sendiri akan hilang pula).
 
Kebebasan mutlak itu engga ada, karena kalau engga lagi ada aturan, manusia akan benar-benar bebas dalam segala pengambilan keputusannya tanpa memikirkan lagi kepentingan orang lain. Sehingga bisa saja terjadi saling tabrak dalam pencapaian kata kebebasan itu, yang pada akhirnya tetap saja merugikan si individu. Aturan sebenarnya bukanlah sebuah pengekang, tapi justru pelindung.

Misalnya saja aturan jam malam yang tak tertulis dari orang tua untuk anaknya. Aturan ini ada karena orang tua begitu menyayangi anaknya, hingga mereka khawatir jika sang anak masih berkeliaran di luar rumah di jam-jam malam. Bukan apa-apa sih, tau sendiri dong segimana rawannya jalanan sekarang kalau malam-malam. Kita sebagai anak memang memiliki kebebasan buat main atau nongkrong bareng teman-teman, tapi tanpa membuat orang tua kita engga bisa tidur semalaman karena mikirin anaknya yang belum pulang-pulang padahal malam dah larut banget. Itu egois namanya, sob!

Jadi bagi saya bebas yang absolut itu emang bener omong kosong, karena engga akan pernah ada kebebasan yang mutlak.Yang ada adalah kebebasan yang bertanggung jawab yang didasari pada aturan atau norma yang ada. Untuk apa? Ya, demi kepentingan manusia itu sendirilah. Karena bebas bukan berarti bablas tanpa batas.

Rabu, 15 Agustus 2012

Introvert Tak Berarti Antisosial

Banyak sekali orang yang menganggap saya sebagai seorang yang antisosial dikarenakan kepribadian saya yang introvert. Tapi saya tidak setuju dengan anggapan mereka, menurut saya tidak semua orang yang introvert bisa dikategorikan sebagai antisosial. Sebagai pribadi yang introvert saya memang cenderung pendiam dan tertutup, tapi saya tidak sepenuhnya menarik diri dari dunia luar.

Menurut Jonathan Rauch dalam artikelnya di The Atlantic Mountly edisi Maret 2003 introvert, introver, atau orang menyebutnya sebagai pendiam, biasanya perlu menyendiri berjam-jam setiap harinya, gemar mengobrol tentang ide dan perasaan, kadang bisa mempresentasikan sesuatu dengan baik di hadapan banyak orang, tetapi canggung saat berada pada kelompok yang lebih kecil. Mereka perlu “dipaksa” untuk datang ke pesta. Mereka tidak suka dengan pesta atau pertemuan sosial yang mengharuskannya bertemu dan berbicara dengan banyak orang. Bila pun menghadiri suatu pertemuan, ia berinteraksi dengan beberapa orang saja. Para pendiam juga lebih banyak mengambil peran sebagai pendengar.

Berbeda dengan antisosial yang merupakan sebuah gangguan kepribadian, di mana penderitanya tidak peduli dengan hak orang lain. Tindakan mereka tidak didasarkan pada apa pun kecuali hasrat mereka sendiri. Orang dengan gangguan ini menunjukkan pola perilaku impulsif, tidak bertanggung jawab, tidak dipikirkan, dan kadang-kadang kriminal. Mereka seringkali cerdas dan pandai berbicara, dengan kemampuan untuk mempesona dan memanipulasi orang lain. Mereka dapat menjadi penjahat keji yang sangat berbahaya bagi masyarakat karena kemampuan mereka untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain dikombinasikan dengan kurangnya kesadaran atau rasa bersalah. Istilah lain yang terkait dengan gangguan ini adalah psikopat atau sosiopat.

Berdasarkan perbedaan definisi di atas saya merasa lebih nyaman menyebut diri saya sebagai pribadi yang introvert. Pribadi pendiam dan tertutup yang tidak terlalu suka keramaian tapi masih tetap peduli dengan hak orang lain. Ya, saya memang lebih suka mengurung diri di dalam kamar, entah membaca buku ataupun ’bermain’ di dunia maya, tapi sesekali mengikuti pertemuan dan mengobrol dengan sahabat-sahabat dekat apalagi keluarga juga sering saya lakukan. Merasa nyaman mengobrol dengan beberapa orang saja tak akan membuat saya lantas menutup diri sepenuhnya. Karena saya yakin, manusia sejatinya tak pernah bisa hidup sendirian.

Sumber:
kamuskesehatan.com/arti/gangguan-kepribadian-antisosial/
anakpohon.wordpress.com/2011/12/22/sikap-anti-sosial/

Jumat, 15 Juni 2012

Operation Love Or Operation Proposal?

Ketika membaca review drama di sebuah tabloid kalau proposal daisakusen dibuat versi Koreanya, secara spontan saya langsung memandang sebelah mata dengan drama remake yang berjudul operation proposal itu. Yah berdasarkan pengalaman saya sih, biasanya kalau Korea me-remake drama Jepang, hasilnya agak kurang memuaskan (menurut penilaian subyektif saya loh). Ditambah lagi melihat wajah pemeran utama pria dalam drama remake ini yang bagi saya sih wajahnya terlalu imut. Yah, terbiasa melihat wajah Yamapi yang agak-agak dekil tapi manis *?*, mungkin jadi penyebab saya agak kurang sreg dengan pilihan pemain utama pria dalam versi Koreanya.

Meskipun aga setengah hati tapi saya paksakan juga buat mencari drama ini. Penasaran aja sih, soalnya di bawah review drama yang ada di tabloid yang saya baca itu, ada tulisan yang mengatakan kalau ending versi Korea agak berbeda dengan versi Jepangnya.

Setelah melahap 16 episode operation proposal, akhirnya hanya menangis yang bisa saya lakukan. Eits, tangisan kali ini tumpah bukan karena sedih melihat drama remake yang kurang memuaskan, justru sebaliknya, drama ini dari segi cerita benar-benar memuaskan. Operation proposal berhasil mematahkan anggapan saya bahwa drama remake Korea akan terasa membosankan.

Meski secara garis besar versi Korea hampir sama dengan versi Jepangnya, tapi setiap alur yang disajikan terasa jauh lebih rapi dari drama pendahulunya. Misalnya saja untuk kasus pria penolong yang bisa memberi kesempatan kepada si tokoh utama pria untuk kembali ke masa lalunya. Dalam versi Jepangnya pria itu adalah seorang peri penghuni gereja, sedangkan dalam versi Koreanya, pria itu adalah roh ayah dari si tokoh utama pria. Bagi saya terasa lebih masuk akal versi Koreanya, dibandingkan dengan versi Jepangnya yang terasa benar-benar fantasi karena memunculkan sosok peri dalam kehidupan nyata.

Mengenai pesan ‘moral’ pun, versi Korea bagi saya lebih mengena. Hal itu terasa sekali menjelang episode-episode akhir. Saat-saat dimana si tokoh utama pria mulai merasa bahwa meski berkali-kali bisa memperbaiki kesalahannya di masa lalu, tapi pada kenyataannya wanita yang ia cintai tetap saja tak bisa menjadi istrinya. Pada episode-episode akhir versi Korea penonton seakan terseret-seret dalam keputusasaan si tokoh utama dalam mengambil setiap keputusan. Apalagi untuk orang cengeng seperti saya, bisa dipastikan akan ada banyak air mata yang keluar di episode-episode akhir ini *lebay..hehe*

Kesimpulannya sih kalau anda mencari drama gokil yang bisa membuat anda terhibur melihat kekonyolan seorang Iwase Ken dalam mengungkapkan cintanya kepada sahabat kecilnya yang bernama  Yoshida Rei, maka saya sarankan anda untuk menonton operation love alias proposal daisakusen. Dijamin deh, anda akan terhibur melihat wajah cakep Yamapi *plak*, maksudnya anda akan terhibur oleh nuansa komedi romantis yang disajikan drama ini. 



Tapi kalau anda ingin menonton sebuah drama agak serius yang membuat anda meneteskan air mata melihat pengorbanan Kang Baek Ho ketika ‘memilih’ takdir yang terbaik untuknya dan juga untuk Ham Yi Seul, maka drama operation proposal akan menjadi saran saya.



Dan satu pelajaran besar dari drama ini (baik versi Jepang maupun versi Korea), sebagai manusia pergunakan waktu sebaik mungkin. Apa yang bisa kita lakukan atau ungkapkan hari ini, maka lakukan dan ungkapkan hari ini. Belum tentu ada hari esok atau kesempatan kedua bagi kita untuk melakukannya.

Well, drama versi apapun ternyata bukan sebuah masalah, yang terpenting tentu adalah cara mengemas drama agar tidak terasa membosankan di mata penonton. ^.^

Jumat, 08 Juni 2012

Rute Angkot Bandung



Lahir dan besar di Bandung tak berarti membuat saya hapal dengan pasti wilayah kota Bandung. Malah beberapa kali saya sempat nyasar karena salah naik trayek angkot.
Jumlah trayek angkot di Bandung yang terlalu banyak dan terkadang memusingkan bisa jadi salah satu alasan saya kebingungan jika hendak bepergian dengan menggunakan angkot.
Bagi anda yang mengalami hal yang sama dengan saya, berikut ini adalah rute-rute angkot di Bandung (untuk trayek yang sering saya naiki ada sedikit penjelasan di dalamnya), semoga membantu! ^.^

Keterangan:
Angka bukan menunjukan kode trayek.

1. ABD. MUIS – CICAHEUM via BINONG
PUNGKUR – TELAGA BODAS – PALASARI -TURANGGA – GATOT SUBROTO – KIARA CONDONG – SUPRATMAN – KATAMSO – CIKUTRA – HASAN MUSTOPA
2. CICAHEUM – ABD. MUIS
HASAN MUSTOPA – JAKARTA – KIARA CONDONG – TURANGGA – PALASARI – BUAH BATU – M. RAMDAN – MOH. TOHA
Rute 1 dan 2 ini melewati:
Taman Makam Pahlawan Cikutra, Universitas Widyatama, GOR C-TRA, Terminal Cicaheum.
Stasiun Kiara Condong, Lucky Square, Bandung Supermall, Trans Studio, Ibis dan The Trans Hotel, Pasar Kiara Condong, Pasar Binong, Pasar Buku Palasari, ITC.
Daerah Rawan Macet:
Jalan Kiara Condong, Jalan Gatot Subroto, Jalan Dewi Sartika.
3. ABD. MUIS – CICAHEUM via ACEH
KARAPITAN – SUNDA – ACEH – KATAMSO – PAHLAWAN – HASAN MUSTOPA
4. CICAHEUM – ABD. MUIS via ACEH
HASAN MUSTOPA – KATAMSO – ACEH – SULAWESI – TAMBLONG – LENGKONG BESAR – CIATEUL
5. ABD. MUIS – DAGO
PUNGKUR – KARAPITAN – SUNDA – BANDA – RE. MARTADINATA – Ir. H. JUANDA
Rute ini melewati:
Universitas Langlang Buana, Pasar Ancol, Simpang Lima Asia Afrika, Riau Junction, Rumah Sakit Sariningsih, Rumah Sakit Jiwa Bandung, Rumah Sakit Limijati, Dago Plaza, Dukomsel.
Daerah rawan macet:
Jalan Sunda, Jalan Martadinata (Riau), Jl. Ir.H.Juanda (Dago).
6. DAGO – ABD. MUIS
Ir. H. JUANDA – ACEH – SUMATRA – TAMBLONG – LENGKONG – CIATEUL
7. ABD. MUIS – LEDENG
PUNGKUR – KARAPITAN – SUNDA – BANDA – RE. MARTADINATA – WASTUKENCANA – CIPAGANTI – SETIA BUDI
8. LEDENG – ABD. MUIS
SETIA BUDI – CIHAMPELAS – WASTUKENCANA – ACEH – SUMATRA – LENGKONG – CIATEUL
Rute 8 ini melewati:
UPI, STBA, Ciwalk (Cihampelas Walk), BEC, BIP, Hotel Hyatt, Taman Lalu Lintas, ITC.
Daerah rawan macet:
Jalan Setiabudhi, Jalan Cihampelas.
9. ELANG – ABD. MUIS
SURYANI – PAGARSIH – OTISTA – CIATEUL
10. ABD. MUIS – ELANG
OTISTA – ASTANA ANYAR – PAGARSIH – SURYANI – HOLIS – BOJONG – CIJERAH
11. CICAHEUM – LEDENG
HASAN MUSTOPA – KATAMSO – SUPRATMAN – DIPONEGORO – SULANJANA – TAMAN SARI – SILIWANGI – SETIA BUDI
12. LEDENG – CICAHEUM
SETIA BUDI – SILIWANGI – TAMAN SARI – SULANJANA – DIPONEGORO – SUPRATMAN – KATAMSO – HASAN MUSTOPA
13. CICAHEUM – CIROYOM
HASAN MUSTOPA – SURAPATI – DIPATI UKUR – SILIWANGI – CIHAMPELAS – EYJKMAN – PASIR KALIKI – PADJAJARAN – ARUNA
14. CIROYOM – CICAHEUM
ARUNA – PADJAJARAN – PASIR KALIKI – CIPAGANTI – SILIWANGI – DIPATI UKUR – SURAPATI – HASAN MUSTOPA
15. CICAHEUM – CIWASTRA
HASAN MUSTOPA – SURAPATI – SUPRATMAN – JAKARTA – KIARA CONDONG – MARGACINTA
16. CIWASTRA – CICAHEUM
MARGACINTA – BUAH BATU – KIARA CONDONG – JAKARTA – SUPRATMAN – SURAPATI – HASAN MUSTOPA
17. CICAHEUM – CIBADUYUT
HASAN MUSTOPA – KATAMSO – SUPRATMAN – JAKARTA – KIARA CONDONG – SUKARNO HATTA – CIBADUYUT
18. CIBADUYUT – CICAHEUM
SUKARNO HATTA – KIARA CONDONG – JAKARTA – SUPRATMAN – KATAMSO – HASAN MUSTOPA
19. ST. HALL – DAGO
PERINTIS KEMERDEKAAN – SERAM – RE. MARTADINATA – Ir. H. JUANDA
20. DAGO – ST. HALL
Ir. H. JUANDA – MERDEKA (BIP) – SUNIARAJA – STASION
21. ST. HALL – SD. SERANG
LEMBONG – LOMBOK – SUPRATMAN – KATAMSO – CIKUTRA
22. SD. SERANG – ST. HALL
CIKUTRA – KATAMSO – SUPRATMAN – MERDEKA – SUNIARAJA
23. ST. HALL – CIUMBULEUIT via EYCKMAN
CIUMBULEUIT – ST. HALL
24. ST. HALL – CIUMBULEUIT via CIHAMPELAS
KEBUN JUKUT – CICENDO -CIPAGANTI – CIUMBULEUIT
25. CIUMBULEUIT – ST. HALL
CIUMBULEUIT – CIHAMPELAS – CICENDO – KEBUN KAWUNG
26. ST. HALL – GEDE BAGE
OTISTA – ABC – NARIPAN – A. YANI – PALASARI – TALAGA BODAS – BUAH BATU – SUKARNO HATTA
Rute 26 ini melewati:
Stasiun Bandung, Pusat Elektronik ABC, Pasar Baru, Pertokoan Dalem Kaum, Alun-alun Bandung, Masjid Raya Bandung, Metro Indah Mall.
Daerah rawan macet:
Jalan Otista (sekitar pasar baru), Jalan Buah Batu, Jalan Sukarno Hatta.
27. GEDE BAGE – ST. HALL
SUKARNO HATTA – BUAH BATU – TALAGA BODAS – PALASARI – A. YANI – SUMBAWA – ACEH – MERDEKA – SUNIARAJA
Rute 27 ini melewati:
Metro Indah Mall, Pasar Kosambi, Taman Lalu Lintas, BIP, Balai Kota Bandung, Gedung BI, Landmark.
Daerah rawan macet:
Jalan Sukarno Hatta. Jalan Buah Batu, Jalan Merdeka.
28. ST. HALL – SARIJADI
KAWUNG – JUNJUNAN – SURYASUMANTRI – TERS. SUTAMI
29. SARIJADI – ST .HALL
TERS. SUTAMI – SURYASUMANTRI – JUNJUNAN – KEBUN KAWUNG
30. ST. HALL – GUNUNG BATU
GN. BATU – JUNJUNAN – PASTEUR – CICENDO – KEBUN KAWUNG
31. GUNUNG BATU – ST. HALL
KAWUNG – CICENDO – PASTEUR – JUNJUNAN – GN. BATU
32. LEDENG – MARGAHAYU
SUKAJADI – EYJKMAN – CIHAMPELAS – WASTUKENCANA – RE. MARTADINATA – JAKARTA – KIARA CONDONG – MARGAHAYU
Rute 32 ini melewati:
Ciwalk (Cihampelas Walk), BEC, Riau Junction, Rumah Sakit Sariningsih, Rumah Sakit Jiwa Bandung, Rumah Sakit Bersalin Limijati, Taman Pramuka, Stasiun Kiara Condong, Metro Indah Mall, Rumah Sakit Al Islam.
Daerah rawan macet:
Jalan Sukajadi, Jalan Cihampelas, Jalan Martadinata (Riau), Jalan Kiara Condong, Jalan Suakrno Hatta.
33. MARGAHAYU – LEDENG
KIARA CONDONG – JAKARTA – RE. MARTADINATA – WASTUKENCANA – CIPAGANTI – SETIA BUDI
Rute 33 ini melewati:
Stasiun Kiara Condong (turun sebelum angkot naik ke atas fly over), BEC, Riau Junction, Rumah Sakit Sariningsih, Rumah Sakit Jiwa Bandung, Rumah Sakit Bersalin Limijati, Taman Pramuka, UPI.
Daerah rawan macet:
Jalan Kiara Condong, Jalan Martadinata (Riau), Jalan Setia Budi.
34. DAGO – RIUNG BANDUNG
DIPATI UKUR – DIPONEGORO – SUKABUMI – KIARA CONDONG – SUKARNO HATTA
35. RIUNG BANDUNG – DAGO
SUKARNO HATTA – KIARA CONDONG – SUKABUMI – PATRAKOMALA – BANDA – DIPATI UKUR
36. DAGO – PASAR CARINGIN
CIGADUNG – CIKUTRA – SURAPATI – CIKAPAYANG – PADJAJARAN – CIROYOM – PSR. KOJA – SUKARNO HATTA
37. PASAR CARINGIN – DAGO
SUKARNO HATTA – PSR. KOJA – CIROYOM – KEBUN JATI – PADJAJARAN – WASTUKENCANA – TAMAN SARI – SURAPATI – CIGADUNG
38. PANGHEGAR – DIPATI UKUR
CISARANTEN – A. YANI – RE. MARTADINATA – TAMANSARI – GANESHA – UNPAD
39. DIPATI UKUR – PANHEGAR
UNPAD – TAMAN SARI – RE. MARTADINATA – ACEH – SUMATRA – NARIPAN – A. YANI – CISARANTEN
40. CIROYOM – SARIJADI
ARUNA – PASIR KALIKI – SUKAJADI – SUTAMI – CIPEDES – GEGERKALONG
41. SARIJADI – CIROYOM
GEGERKALONG – SUTAMI – SUKAJADI -SEDRHANA – ABD. SALEH
42. CIROYOM – BUMI ASRI
HOLIS – BOJONG – CIJERAH – GEMPOLSARI- DIRGANTARA
43. BUMI ASRI – CIROYOM
DIRGANTARA – GEMPOL SARI – CIJERAH – BOJONG – HOLIS – SUDIRMAN – RAJAWALI – KEBUN JATI – PASIR KALIKI – ABD. SALEH
44. CIROYOM – CIKUDAPATEUH
RAJAWALI – KEBUN JATI – ASTANA ANYAR – BKR – M. RAMDAN – PALASARI – LASWI – A. YANI
45. CIKUDAPATEUH – CIROYOM
A. YANI – PALASARI – M. RAMDAN – BKR – KOPO – ASTANA ANYAR – SUDIRMAN – ELANG – RAJAWALI
Rute 44 dan 45 ini melewati:
Rumah Sakit Immanuel, Lapangan Tegal lega, Museum Sribaduga, Pasar Ancol, Universitas Langlang Buana, Pasar Buku Palasari.
Daerah rawan macet:
Jalan BKR, Jalan Laswi.
46. SEDERHANA – BUAH BATU
JURANG – PASTEUR – CIHAMPELAS – CICENDO – LEMBONG – LENGKONG – CIKAWAO
47. BUAH BATU – SEDERHANA
KARAPITAN – LENGKONG – ABD. MUIS – DEWI SARTIKA – CICENDO – DR. OTTEN – SUKAJADI
48. SEDERHANA – CIJERAH
SUKAJADI – ABD. SALEH – GARUDA – SUDIRMAN – CIJERAH
49. CIJERAH – SEDERHANA
CIJERAH – ELANG ABD. SALEH – SUKAJADI –SEDERHANA
50. SEDERHANA – CIMINDI
SUKAJADI – SUKAGALIH – JUNJUNAN – MUSTANG – GN. BATU
51. CIMINDI – SEDERHANA
GN. BATU – MUSTANG – JUNJUNAN – SUKAGALIH – SUKAJADI
52. TEGAL LEGA – CISITU
ASTANA ANYAR – GARDU JATI – KEBUN JATI – CICENDO -WASTUKENCANA – TAMAN SARI – CISITU
53. CISITU – TEGAL LEGA
CISITU – SILIWANGI – CIHAMPELAS – CICENDO – PSR. BARU – KALIPAHAPO – OTISTA
54. CIWASTRA – CIJERAH
MARGA CINTA – KIARA CONDONG – BUAH BATU – BKR – LEUWI PANJANG – KOPO – CIBOLERANG – CIGONDEWAH – CIJERAH
55. CIJERAH – CIWASTRA
CIJERAH – CIGONDEWAH – CIBOLERANG – KOPO – BKR – BUAH BATU – MARGA CINTA
56. CICADAS – ELANG
KIARA CONDONG -GATOT SUBROTO – LENGKONG – ABD. MUIS – DEWI SARTIKA – KEBUN KAWUNG – ABD. SALEH
Rute 56 ini melewati:
Stasiun Kiara Condong, Pasar Kiara Condong, Pasar Binong, BSM, Trans Studio, The Trans & Ibis Hotel, ITC, Pertokoan Dewi Sartika, Alun-alun Bandung, Mesjid Raya Bandung.
Daerah rawan macet:
Jalan Kiara condong, Jalan Gatot Subroto, Jalan Dewi Sartika.
57. ELANG – CICADAS
RAJAWALI – KEBUN JATI – OTISTA – DALEM KAUM – CIKAWAO – GATOT SUBROTO – KIARA CONDONG – JAKARTA
58. CIROYOM – ANTAPANI
ABD. SALEH – PADJAJARAN – ACEH – LASWI – SUKABUMI – JAKARTA – PURWAKARTA
59. ANTAPANI – CIROYOM
PURWAKARTA – JAKARTA – SUKABUMI – LASWI – ACEH – PADJAJARAN – ABD. SALEH
60. CICADAS – CIBIRU
KIARA CONDONG – SUKARNO HATTA – CIBIRU
61. CIBIRU – CICADAS
SUKARNO HATTA -KIARA CONDONG – JAKARTA – A. YANI
62. SADANG SERANG – GEDE BAGE
TUBAGUS ISMAIL – Ir. H. JUANDA – SURAPATI – HASAN MUSTOPA – UJUNG BERUNG – RUMAH SAKIT – GEDE BAGE
63. GEDE BAGE – SADANG SERANG
RUMAH SAKIT – UJUNG BERUNG – CIKUTRA – PAHLAWAN – SURAPATI – Ir. H. JUANDA – TUBAGUS ISMAIL
64. SADANG SERANG – CARINGIN
TUBAGUS ISMAIL – TAMAN SARI – PADJAJARAN – KEBUN KAWUNG – ABD. SALEH – GARUDA – CIJERAH – BOJONG – CARINGIN
65. CARINGIN – SADANG SERANG
CARINGIN – BOJONG – CIJERAH – ELANG – ABD. SALEH – RADJIMAN – TAMAN SARI – GANESHA – Ir. H. JUANDA – TUBAGUS ISMAIL
66. CIBADUYUT – KARANGSETRA
LEUWI PANJANG – KOPO – ASTANA ANYAR – PASIR KALIKI – SUKAJADI – DR. SUTAMI
67. KARANGSETRA – CIBADUYUT
DR. SUTAMI – SEDERHANA – PASIR KALIKI – ASTANA ANYAR – KOPO – LEUWI PANJANG -CIBADUYUT



Sumber trayek: www.mygetinfo.com

Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com