Banyak
sekali orang yang menganggap saya sebagai seorang yang antisosial dikarenakan
kepribadian saya yang introvert. Tapi saya tidak setuju dengan anggapan mereka,
menurut saya tidak semua orang yang introvert bisa dikategorikan sebagai
antisosial. Sebagai pribadi yang introvert saya memang cenderung pendiam dan
tertutup, tapi saya tidak sepenuhnya menarik diri dari dunia luar.
Menurut Jonathan Rauch dalam
artikelnya di The Atlantic Mountly edisi Maret 2003 introvert,
introver, atau orang menyebutnya sebagai pendiam, biasanya perlu menyendiri
berjam-jam setiap harinya, gemar mengobrol tentang ide dan perasaan, kadang
bisa mempresentasikan sesuatu dengan baik di hadapan banyak orang, tetapi
canggung saat berada pada kelompok yang lebih kecil. Mereka perlu “dipaksa”
untuk datang ke pesta. Mereka tidak
suka dengan pesta atau pertemuan sosial yang mengharuskannya bertemu dan
berbicara dengan banyak orang. Bila pun menghadiri suatu pertemuan, ia
berinteraksi dengan beberapa orang saja. Para pendiam juga lebih banyak
mengambil peran sebagai pendengar.
Berbeda dengan antisosial yang merupakan sebuah gangguan
kepribadian, di mana penderitanya tidak peduli dengan hak orang lain. Tindakan
mereka tidak didasarkan pada apa pun kecuali hasrat mereka sendiri. Orang
dengan gangguan ini menunjukkan pola perilaku impulsif, tidak bertanggung
jawab, tidak dipikirkan, dan kadang-kadang kriminal. Mereka seringkali cerdas
dan pandai berbicara, dengan kemampuan untuk mempesona dan memanipulasi orang
lain. Mereka dapat menjadi penjahat keji yang sangat berbahaya bagi masyarakat
karena kemampuan mereka untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain
dikombinasikan dengan kurangnya kesadaran atau rasa bersalah. Istilah lain yang
terkait dengan gangguan ini adalah psikopat
atau sosiopat.
Berdasarkan perbedaan definisi di
atas saya merasa lebih nyaman menyebut diri saya sebagai pribadi yang
introvert. Pribadi pendiam dan tertutup yang tidak terlalu suka keramaian tapi
masih tetap peduli dengan hak orang lain. Ya, saya memang lebih suka mengurung diri di dalam kamar, entah membaca
buku ataupun ’bermain’ di dunia maya, tapi sesekali mengikuti pertemuan dan
mengobrol dengan sahabat-sahabat dekat apalagi keluarga juga sering saya lakukan. Merasa nyaman
mengobrol dengan beberapa orang saja tak akan membuat saya lantas menutup diri
sepenuhnya. Karena saya yakin, manusia sejatinya tak pernah bisa hidup
sendirian.
Sumber:
kamuskesehatan.com/arti/gangguan-kepribadian-antisosial/
anakpohon.wordpress.com/2011/12/22/sikap-anti-sosial/
0 komentar:
Posting Komentar