Rabu, 15 Agustus 2012

Introvert Tak Berarti Antisosial

Banyak sekali orang yang menganggap saya sebagai seorang yang antisosial dikarenakan kepribadian saya yang introvert. Tapi saya tidak setuju dengan anggapan mereka, menurut saya tidak semua orang yang introvert bisa dikategorikan sebagai antisosial. Sebagai pribadi yang introvert saya memang cenderung pendiam dan tertutup, tapi saya tidak sepenuhnya menarik diri dari dunia luar.

Menurut Jonathan Rauch dalam artikelnya di The Atlantic Mountly edisi Maret 2003 introvert, introver, atau orang menyebutnya sebagai pendiam, biasanya perlu menyendiri berjam-jam setiap harinya, gemar mengobrol tentang ide dan perasaan, kadang bisa mempresentasikan sesuatu dengan baik di hadapan banyak orang, tetapi canggung saat berada pada kelompok yang lebih kecil. Mereka perlu “dipaksa” untuk datang ke pesta. Mereka tidak suka dengan pesta atau pertemuan sosial yang mengharuskannya bertemu dan berbicara dengan banyak orang. Bila pun menghadiri suatu pertemuan, ia berinteraksi dengan beberapa orang saja. Para pendiam juga lebih banyak mengambil peran sebagai pendengar.

Berbeda dengan antisosial yang merupakan sebuah gangguan kepribadian, di mana penderitanya tidak peduli dengan hak orang lain. Tindakan mereka tidak didasarkan pada apa pun kecuali hasrat mereka sendiri. Orang dengan gangguan ini menunjukkan pola perilaku impulsif, tidak bertanggung jawab, tidak dipikirkan, dan kadang-kadang kriminal. Mereka seringkali cerdas dan pandai berbicara, dengan kemampuan untuk mempesona dan memanipulasi orang lain. Mereka dapat menjadi penjahat keji yang sangat berbahaya bagi masyarakat karena kemampuan mereka untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain dikombinasikan dengan kurangnya kesadaran atau rasa bersalah. Istilah lain yang terkait dengan gangguan ini adalah psikopat atau sosiopat.

Berdasarkan perbedaan definisi di atas saya merasa lebih nyaman menyebut diri saya sebagai pribadi yang introvert. Pribadi pendiam dan tertutup yang tidak terlalu suka keramaian tapi masih tetap peduli dengan hak orang lain. Ya, saya memang lebih suka mengurung diri di dalam kamar, entah membaca buku ataupun ’bermain’ di dunia maya, tapi sesekali mengikuti pertemuan dan mengobrol dengan sahabat-sahabat dekat apalagi keluarga juga sering saya lakukan. Merasa nyaman mengobrol dengan beberapa orang saja tak akan membuat saya lantas menutup diri sepenuhnya. Karena saya yakin, manusia sejatinya tak pernah bisa hidup sendirian.

Sumber:
kamuskesehatan.com/arti/gangguan-kepribadian-antisosial/
anakpohon.wordpress.com/2011/12/22/sikap-anti-sosial/

0 komentar:

Posting Komentar

Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com